4 April 2011

Penghasilan Tambahan, Penting

Sebetulnya bingung sekarang mau menulis apa dan mulai dari mana, yang jelas blog ini harus saya tambah lagi artikelnya.

Sebagai analis kesehatan saya dan juga sobat analis semua dituntut untuk kerja sesuai jadwal dinas (bisa 2 ship atau 3 ship). Yang saya rasakan dari pendapatan bekerja sebagai seorang analis laboratorium di suatu perusahaan / instansi serasa kurang atau hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari saja, tetapi walaupun demikian dari satu sisi saya tetap bersyukur kepada Alloh SWT karena mungkin masih ada orang yang berpendapatan dibawah saya atau bahkan ada yang belum berpendapatan (masih mencari kerja), tapi untuk hidup di tengah perkotaan kita dituntut untuk bisa memanfaatkan peluang yang ada yang mana peluang tersebut bisa menambah pendapatan kita.

Dalam tulisan ini saya akan bahas sedikit tentang cara dalam mencari penghasilan tambahan, tapi biar tulisan ini tidak terlalu singkat saya akan ceritakan dulu pengalaman saya dlm mencari penghasilan tambahan, jadi malu juga sih, tapi mudah-mudahan jadi inspirasi buat sobat analis sekalian.

Sebelumnya apa sih yang dimaksud dengan penghasilan tambahan?
Menurut saya definisi dari penghasilan tambahan adalah penghasilan diluar penghasilan kita (diluar penghasilan utama), jadi jikapun hanya dapat rupiah kecil sekali, yaaa namanya juga tambahan jadi ya sah-sah saja.
Kenapa waktu itu saya harus mencari penghasilan tambahan?
Dari pendapatan saya dari tempat kerja utama tidak serta merta mencukupi kebutuhan saya, padahal waktu itu setelah saya kutrat-kotret pos untuk makan sudah dikurangi, pulsa dikurangi, transpor dikurangi, hiburan apalagi, keinginan diabaikan, kanapa masih kurang juga, so penghasilan tambahan mungkin menjadi solusinya pikir saya waktu itu.

Pengalaman saya yaitu:

  • Waktu itu saya mulai dengan mengisi kekosongan disebuah Laboratorium Kesehatan Daerah tiap hari jumat dan sabtu dengan honor harian dan bertahan selama beberapa bulan.
  • Di luar tempat kerja utama, saya pernah menjadi karyawan laboratorium disebuah klinik kesuburan dan bertahan sekitar 3 thn.
  • Saya pernah mempunyai sedikit deposito di sebuah bank pemerintah. Untuk sobat analis semua saya  yakin semua pasti sudah mengenalnya, kalaupun ada yang belum mengenal, singkatnya begini; deposito itu tidak ada biaya administrasi bulanan, keuntungan / bunga bisa lebih besar dari tabungan biasa, bunga bisa kita ambil tiap bulan atau bisa langsung ditambahkan ke dana pokok sehingga deposito kita jumlahnya bertambah.
  • Saya pernah mengikuti bisnis jaringan berbasic pulsa, walaupun ujung-ujungnya mentok juga (he he).
  •  Pernah membuka reksadana berbasic syariah di sebuah peusahaan asuransi, walaupun sangat kecil tapi saya harus mencobanya untuk menambah pengalaman.
    Gambaran tentang reksadana begini (maaf kalo salah), kita membeli sejumlah unit saham (biasanya pada saat pertama dijual oleh perusahaan manajer investasi seharga Rp1000 waktu itu) dan kita diwajibkan membeli dengan syarat jumlah minimal tertentu misal Rp100000 atau Rp1000000 (tergantung kebijakan perusahaan pengelola investasinya), lalu uang kita dan investor lain dikelola untuk disalurkan ke dalam obligasi atau saham perusahaan-perusahaan besar, dll.
    Jika perusahaan-perusahaan tadi mengalami kemajuan (untung) maka harga saham kita tadi akan naik (kita dapat untung juga), tapi jika perusahaan tadi rugi, maka harga saham kita juga akan turun (kita juga akan rugi).
    Sekedar tambahan, reksadana erat sekali hubungannya dengan inflasi.
  • Saya pernah bekerja di sebuah RS Swasta lain untuk mengisi kekosongan karyawan disamping kerja utama saya di RS Swasta juga
  • Saya pernah ikut menanam modal di sebuah toko elektronik, walaupun tidak besar tapi alhamdulillah sampai tulisan ini diposting saya masih mendapat hasil (fee) tiap bulannya dgn lancar.
Itu pengalaman saya, tidak berniat ria atau apapun juga hanya sebagai gambaran mudah-mudahan dapat menjadi inspirasi untuk sobat analis semua.

Kita sebagai karyawan jika ingin manambah / manaikan penghasilan biasanya salah satu yang terbersit adalah dengan meminta kenaikan gaji yaitu misalnya minta gaji pokok dinaikan, atau tunjangan dinaikan, atau uang makan / transpor dinaikan, ataupun minta diadakan insentive, dll.
Namun begini, pernahkah sobat analis mengalami atau minimalnya mendengar orang lain dengan gaji misal Rp500000 namun dalam bulan tersebut pengeluarannya justru Rp750000 bahkan lebih (bisa karena inflasi atau karena keinginan membeli barang-barang tertentu ataupun karena kebutuhan-kebutuhan tertentu, nah terus sobat meminta kenaikan gaji minimal 2x lipat (100%), bisa terealisasi atau nggak?
mmm kayanya bakal sangat sulit menurut saya, soalnya dari pengalaman di tempat kerja saya (dulu) dengan minta kenaikan 40% saja sudah susah, soalnya kebijakan sebuah perusahaan / instansi bukan terletak di tangan kita, tapi ditangan atasan kita (bos), betul nggak? Sehingga sobat analis semua harus mencari alternatif lain dlm mencari penghasilan tambahan tersebut.

Ada 4 langkah yang harus sobat analis lakukan dalam mendapatkan penghasilan tambahan, yaitu

  1. Siapkan diri sobat, bahwa sobat mau bekerja lebih
  2. Siapkan waktu yang dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut
  3. Pelajari alternatif penghasilan tambahan yang tersedia, lalu tetapkan pilihan sobat
  4. Jangan mikir nanti gimana tapi gimana nanti, lalu Lakukan lakukan dan lakukan
Ha ha gampang amat ya saya memutuskan ke-4 langkah di atas, untuk point 1 dan 2 tanyakan saja pada pada diri sobat sendiri atau renungkan saja, kalo untuk point ke-3 yaitu mempelajari alternatif maksudnya melihat dan atau mengamati apa yang ada disekitar kita.

Alternatif-alternatif tersebut bisa dari sisi :
  1. Menjadi karyawan di tempat lain
       Jika ini menjadi pilihan sobat, saran dari saya :
       a. jangan sampai mengganggu pekerjaan utama sobat
       b. pilih pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kemampuan
       Contoh kasus : pagi hari sobat kerja di RS, terus sore harinya kerja di klinik

  1. Berdagang (menjual barang dan jasa)
       Nah disini ada beberapa hal yang perlu sobat perhatikan, yaitu
       a. Miliki pengetahuan yang cukup terhadap barang atau jasa yang sobat jual.
       b. Fokus pada satu atau beberapa produk saja.
     c. Pasarkan diri sobat, sehingga jika teman / orang lain bertemu dengan sobat maka dia langsung ingat  dengan  barang atau jasa yang sobat jual.
     Contoh kasus : Teman saya sambil kerja sambil jualan tas, hingga tiap ketemu dia orang pasti ingat dengan tasnya
  1. Menjual keahlian
     Yang perlu sobat perhatikan disini yaitu mempelajari dan kenali keahlian yang bisa sobat jual, dan juga pelajari bagaimana cara sobat mau manjualnya.
     Contoh kasus : Kita sebagai analis pasti bisa sampling (ngambil darah pasien), maka saya pernah  beberapa kali ikutan MCU (Medical Check Up) di luar tempat kerja saya, jika sobat punya grup band (suka nyanyi) maka sobat bisa menawarkan manggung di kafe-kafe, jika suka utak atik gambar (design grafis) sobat bisa kerjasama dengan percetakan, dll.
  1. Membuka usaha sendiri
      Untuk poin yang ini saya tidak akan menulis apa-apa, search aja di google, tp yg pasti sy akan menulis pengalaman sy dlm membuka lab klinik sendiri di artikel yg lain.
  1. Menjalankan usaha network marketing
     Sebetulnya cara ini hrs dijelaskan secara gamlang biar tidak ada miskomunikasi, tapi gambarannya begini ;
      Pernahkah dalam suatu waktu dalam hidup sobat menjual sesuatu kepada teman sobat?
      Katakanlah baju atau tas atau apapun juga, saya yakin sobat pernah melakukannya. Sobat tidak memiliki  bangunan untuk memajang barang-barang tersebut kan? tapi hanya ada sobat, barang yang dijual, dan  pembelinya, sehingga sobat mendapatkan keuntungan eceran dari barang tersebut.
Nah, itu baru dari satu barang, bayangkan jika sobat bisa jual barang berjumlah belasan, puluhan, ratusan,    bahkan ribuan barang, waaah berarti keuntungannya jauh lebih baik kan!
Kalo sobat bisa menjual banyak barang itu bagus, tapi pasti cape sekali tentunya, solusinya bangun jaringan pemasaran.

Apa yang sobat lakukan adalah dalam membuka sebuah jaringan pemasaran (network marketing). Di dalam jaringan tersebut terdapat belasan, puluhan, bahkan ratusan atau lebih orang yang melakukan penjualan persis seperti yang sobat lakukan. Masing-masing dari mereka akan mendapatkan keuntungan eceran persis seperti yang sobat dapatkan, dan sobat akan mendapatkan fee dari tiap penjualan mereka, enak kan!
Jika suatu saat kalau sobat berhenti dan tidak bisa menjual lagi, entah karena sakit atau karena apapun, jaringan pemasaran sobat akan terus menjual dengan atau tanpa sobat dan sobat tetap mendapatkan keuntungan.
  1. Ikut investasi bagi hasil
      misalnya begini; jika ada seseorang yang mau buka usaha misal dia membutuhkan modal Rp10 juta, tapi dia hanya memiliki dana Rp6 juta, lalu kekurangan Rp4 juta lagi didapatkan dari sobat, dengan kesepakatan sobat akan mendapatkan 40% jika usaha dia mendapatkan keuntungan.
  1. Melakukan jual beli produk keuangan
      Produk-produk keuangan banyak macamnya, tapi yang saya tau sih cuma emas, saham dan reksadana, untuk penjelasan dan produk keuangan yang lainnya tanya saja sama om google.

Inilah contoh orang-orang yg mencari penghasilan tambahan, he he. salam sukses